7 HARI TANTANGAN MENULIS BASABASI STORE ( LINE @zog5070k )
DAY 4 : Teman Dunia Maya Yang Ingin Aku Temui dan Orang Seperti Apa Yang Ingin Aku Jadikan Sahabat Dalam Dunia Maya
Hai! Nichi kembali di Day 4 tantangan menulis dari Basabasi Store, terima kasih sekali lagi (sudah keempat kali aku ucapkan terima kasih) pada Basabasi store yang membuatku terinspirasi meramaikan blog yang sudah seperti kuburan ini, haha.
Di tantangan kali ini aku harus menjabarkan seperti apa orang yang ingin kujadikan sahabat di dunia maya. Yah... well, cukup sederhana, yakni orang yang bisa aku ajak sharing, saling bertukar pendapat daan saling mencari problem solving dalam suatu masalah yang tengah kami hadapi. Mencari musuh itu sangat mudah, tetapi mencari teman atau sahabat yang bisa dipercaya itu sangat sulit (sudah tahu perkataan semacam ini kan?) jadi, walau di dunia maya pun aku tetap ingin memiliki sahabat yang sependapat denganku, mm... ketahuan nih kalau aku selalu menjauhi orang-orang yang bisa memicu pertengkaran denganku, haha.
Aku punya seorang teman di dunia maya, mm... aku sebut teman saja ya? Karena belum sangat dekat hingga menjadi seorang sahabat. Kami sudah kenal sangat lama, tetapi tidak pernah sekali pun aku bertemu dengannya. Ingin sih, tapi bagaimana? Temanku itu berasal dari Ghana, sebuah negara di Afrika Barat.
Bukan bermaksud pamer karena aku punya kenalan orang luar negeri, tetapi perkenalan kami terjadi secara tiba-tiba. Dia laki-laki berkulit hitam, usianya mungkin 4 atau 5 tahun lebih muda dibanding denganku. Sebenarnya apa yang ada pada dirinya biasa saja, tetapi sifatnya yang membuatku suka. Oh, bukan suka jatuh cinta, melainkan suka untuk menjadi satu dari sekian banyak teman dunia mayanya.
Alasan mengapa aku menyukainya karena bagiku dia pintar dan memiliki tekad yang kuat. Dia bercerita padaku bahwa dia ingin sekali menjadi dokter, sayangnya dia bukan dari kalangan keluarga yang mampu karena biaya masuk kedokteran di sana juga mahal. Dia tinggal dengan paman dan saudaranya, sedang pamannya tidak mau lagi membiayai hidupnya dan adiknya sejak dirinya lulus sekolah menengah atas. Aku pernah menyaranka untuk mengajukan beasiswa, tetapi beasiswa di Ghana tidak seperti yang ada di Indonesia. Kebanyakan beasiswa didapat dari olimpiade matematika, beasiswanya pun kebanyakan untuk studi matematika. Jadi, dia menyerah menjadi dokter dan lebih memilih bekerja sebagai pelayan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari bersama dengan adiknya. Dia juga berkata padaku bahwa keinginannya untuk menjadi dokter masih ada, jadi dia menyisihkan penghasilannya sedikit demi sedikit agar suatu saat bisa digunakan untuk biaya kuliah kedokteran. Dia memintaku agar ikut mendoakan keberhasilannnya. Ya... semoga saja apa yang diinginkannya tercapai.
Oh alasan lain aku menyukainya adalah, dia laki-laki yang sopan. Maksudku, kita sebagai perempuan di dunia maya seringkali mendapat sapaan tidak sopan dari laki-laki, terkadang godaan, aku tidak suka seperti itu. Dia tidak seperti itu, dia malah lebih suka bertukar opini, apa masalah yang pernah dihadapai dan bagaimana cara menyelesaikannya. Aku dan dia berbeda agama, tetapi kami saling menghormati satu sama lain, bahkan dia berkata bahwa dirinya senang berteman dengan seorang muslim sepertiku. Well, seorang muslim memang harus bersikap ramah pada setiap orang tanpa pandang bulu, kan? Selain bertukar pemikiran tentang semua itu, kami sesekali menanyakan perbedaan waktu. Pernah suatu ketika ia message aku pukul 2 malam, saat itu aku bangun karena kebetulan rumah kemalingan. Di sana ternyata masih 9 malam, karena waktu di sana lebih lambat 5 jam dari waktu di Indonesia. Aku berkata bahwa baru saja ada pencuri yang masuk ke dalam rumah, dan dia berkata bahwa di Ghana kasus pencurian sering kali terjadi dan setiap orang harus bersikap waspada.
Sayangnya, sejak dia mulai giat bekerja dan aku mulai sibuk mengurus rumah tangga, kami jarang lagi bertegur sapa. Sesekali hanya berucap "Hai" dan "Long time no chat" kemudian harus berhenti karena kesibukan masing-masing.
Jika suatu saat aku memiliki kesempatan ke luar negeri, aku ingin mengunjunginya dan menyapanya, berkata "Hai" atau "Finally we meet" padanya. Tidak ada perasaan khusus, hanya ingin menjalin persahabatan dengannya, tidak peduli apa warna kulitnya, apa suku-agamanya, apa status ekonominya, dan dari mana dirinya berasal. Karena bagiku, orang yang baik adalah orang yang bisa menghormatiku, dan menghargai apa pendapat serta apa ajaran agamaku.
Begitulah kira-kira. Teman dunia maya dan teman di dunia nyata yang terpenting bagiku adalah orang yang bisa menghormati dan menghargai satu sama lain.
DAY 4 : Teman Dunia Maya Seperti Apa Yang Ingin Ditemui
Rabu, 26 Juli 2017
Diposting oleh Nimaz di 17.33
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar